SENI TARI
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.
Jenis dan Bentuk Tari Tunggal Nusantara
Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bia menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas :
- Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang.
- Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.
1. Jenis tari Berdasarkan Koreografinya
- Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )
- Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat)
- Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.
- Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
Pengertian Seni Tari
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.
Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan didalam ruang.
Tari adalah gerakan tubuh sesuai dengan irama yang mengiringinya. Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak ritmis, sehingga dapat menimbulkan daya pesona. Yang dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.
Gerakan pada seni tari diiringi dnegan musik untuk mengatur gerakan penari dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni tari memiliki geraka berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berjalan. Gerakan pada tari tidak realistis tetapi ekpresif fan estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur tersebut. Gerakan seni tari melibatkan anggota badan. Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.
Tari Tradisional
Tari tradisional adalah sebuah bentuk tarian yang sudah ada sejak zaman dulu dan diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Tarian tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis serta relegius. Semua aturan dari ragam gerak tari tradisional, busana, formasi serta tata riasnya sampai saat ini tidak banyak berubah.
Tari Tradisional Klasik
Tari tradisional klasik merupakan sebuah tarian yang dikembangkan oleh para penari dari kalangan bangsawan istana. Aturan dari tarian ini biasanya bersifat baku atau dengan kata lain tidak boleh diubah lagi. Gerakannya yang anggun serta busananya cenderung mewah menambah nilai tersendiri pada jenis tarian yang satu ini. Namun tarian ini biasanya berfungsi sebagai sarana dalam upacara adat ataupun untuk menyambut tamu kehormatan. misalkan Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan), Sang Hyang (Bali).
Tari Tradisional Kerakyatan
Tarian yang satu ini tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya yang cenderung mudah ditarikan secara bersamaan dan juga iringan musiknya yang bertalu-talu. Busana yang digunakan juga relatif sederhana. Tarian ini biasanya ditarikan ketika ada perayaan yang dijadikan sebagai tari pergaulan. Misalnya payung (Melayu), Jaipongan (Jawa Barat), Lilin (Sumatera Barat)
Tari Kreasi Baru
Tarian ini merupakan sebuah tarian yang cenderung lepas dari standar tarian yang baku. Biasanya lebih merujuk pada kreasi dari para penata tari dan pastinya tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baru sampai saat ini masih terus berkembang, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar dengan tambahan iringan musik yang semakin bervariasi, sehingga munculah istilah tari modern. Secara garis besar, tari kreasi baru ada dua macam yaitu.
1. Tari Kreasi Baru yang Berpola Tradisi
Yaitu tari kreasi yang dalam pembuatannya dilandasi oleh beberapa kaidah dari tari tradisi, baik dalam musik/karawitan, koreografi, tata rias seta busana, maupun cara pementasannya. Meskipun merupakan tari hasil dari pengembangan, tetapi tetap menjaga dan tidak menghilangkan nilai esensi tradisionalnya.
2. Tari Kreasi Baru Tidak yang Berpola Tradisi
Tari Kreasi yang dalam proses pembuatanya lepas diri dari beberapa pola tradisi baik dalam hal musik, koreografi, tata rias serta busana, maupun cara pementasannya. Meskipun tarian ini tidak menggunakan pola-pola yang ada dalam tarian tradisi, namun juga tak sepenuhnya seperti itu dan terkadang ada yang menggunakan unsur tradisi di dalamnya, tapi sebagai tambahan dan bukan yang inti.
Tari Kontemporer
Gerakan dari tari kontemporer biasanya berbentuk simbolik dan juga terkait pada koreografi yang bercerita dengan gaya yang unik dan penuh penafsiran. Biasanya diperlukan wawasan khusus untuk menikmati jenis tari yang satu ini. iringan musik yang digunakan juga banyak yang kuarang lazim digunakan sebagai lagu pengiring, baik lagu yang sederhana samapi lagu yang menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
Jika ditinjau dari segi koreografinya, jenis tari dibedakan menjadi beberapa macam dan diantaranya sebagai berikut.
Tari Solo (Tunggal)
Tari tunggal merupakan sebuah tarian yang hanya diperagakan oleh seorang penari saja, baik laki-laki ataupun perempuan. Misalkan tari Golek yang berasal dari Jawa Tengah.
Tari Duet/Berpasangan
Tari berpasangan merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan (laki-laki dan perempuan). Misalkan tari Topeng yang berasal dari Jawa Barat.
Tari Kelompok ( Group choreography)
Tari kelompok merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh beberapa orang atau kelompok. Dalam sebuah pertunjukkan tarian (terutama tari kelompok), ada beberapa pola yang digunakan sebagai dasar dari gerakan agar terlihat rapi dan indah, diantaranya sebagai berikut:
1. Pola vertikal
Pada pola vertikal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis vertikal, yaitu garis yang lurus dari arah depan ke belakang ataupun sebaliknya.
2. Pola Horizontal
Pada pola horizontal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis horizontal, yaitu garis yang lurus dari arah samping kanan ke arah samping kiri dan sebaliknya.
3. Pola diagonal
Pada pola diagonal ini, para penari akan membentuk formasi sebuah garis menyudut ke arah kanan maupun kiri.
4. Pola melingkar
Pada pola melingkar ini, para penari akan membentuk formasi lingkaran.
Unsur-unsur tari tersebut antara lain gerakan, tema, iringan musik, tata busana, tata rias, properti tari, dan lighting.
Berikut akan kita bahas satu persatu mengenai unsur-unsur tari tersebut. Unsur-Unsur Tari Unsur-unsur Tari
1. Gerakan Gerak merupakan unsur utama dalam sebuah tarian. Gerak tari merupakan serangkaian gerakan anggota tubuh yang memiliki nilai estetis sehingga dapat dinikmati oleh orang lain yang melihatnya. Ada 2 jenis gerak dalam tarian, yaitu gerak maknawi atau gerak yang memiliki sebuah arti atau filosofi (contohnya gerakan pada Tari Serampang Dua Belas), serta gerak murni atau gerak yang sekedar mementingkan nilai estetis (contohnya gerakan pada Tari Saman).
2. Tema Sebuah tarian pasti memiliki suatu tema tertentu. Tema merupakan unsur tari yang tidak bisa dipisahkan. Gerak tari umumnya ditentukan oleh tema tarian tersebut. Begitu pun dengan iringan, tata busana, riasan, dan unsur-unsur tari yang lainnya.
3. Iringan Unsur tari selanjutnya adalah iringan. Iringan dalam sebuah tari bisa berasal dari gerakan tubuh penari lain, dan ada pula yang berasal dari permainan berbagai alat musik atau benda. Iringan tari yang berasal dari gerakan tubuh manusia contohnya hentakan kaki, tepukan tangan, dan suara-suara dari mulut, sedangkan iringan tari berupa permainan alat musik contohnya dari permainan alat musik tradisional atau alat musik modern. Unsur-unsur Tari
4. Setting Panggung Seni tari merupakan cabang dari seni pertunjukan yang pasti membutuhkan ruangan atau tempat untuk pementasannya. Tempat pementasan untuk tarian tradisional misalnya dapat berupa pendopo, panggung, atau di hamparan lapang.
5 dan 6. Tata Busana dan Tata Rias Nuansa atau rasa dari suatu tarian akan semakin kuat bila penari menggunakan busana dan riasan khusus. Unsur tari yang satu ini dianggap sangat penting bagi suatu pertunjukan tari, sehingga sangat jarang sekali, bahkan tidak ada satupun tarian yang penarinya menggunakan kostum biasa atau tanpa dirias terlebih dahulu. Unsur-unsur Tari
7. Properti Di antara unsur-unsur tari yang lainnya, properti merupakan bagian yang paling sering dilupakan. Padahal unsur tari yang satu ini memegang peranan sangat besar bagi terciptanya suatu nuansa dari sebuah tarian. Beberapa contoh properti dari suatu tarian misalnya topeng pada tari topeng kelana, piring pada tari piring asal Sumatera Barat, dan payung pada tari payung.
8. Lighting Pada pertunjukan tari modern, lighting merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dalam sebuah pertunjukan tarian. Unsur ini mampu menguatkan nuansa dan menciptakan rasa tertentu pada tarian yang dipentaskan.
Unsur-unsur seni tari :
1. GERAK(WIRAGA)
Gerak merupakan unsur paling pokok dalam seni tari,yang meliputi gerak tubuh dari kaki sampai kepala,gerak yang ditata untuk disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan penari.
2.IRAMA(WIRAMA)
dalam seni tari,irama membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak.Irama biasanya dibentuk oleh alat musik dan irama yang disusun harus disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari.
3.PERASAAN(WIRASA)
gerak dalam sebuah tarian harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan,seperti marah,sedih,senang sesuai karakter tokoh yang dibawakan.
4.WUJUD(WIRUPA)
Rupa atau tampilan tarian harus dapat menjelaskan karakter tokoh yang dibawakan.Tampilan tersebut dapat diwujudkan melalui penataan busana dan tata rias penari.
ini unsur pendukungnya :
1. Gerak
Unsur pokok tari adalah gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh (gerak bagian kepala,
kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian, olahraga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari.
Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembut dan mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi ciri pembeda antara gerakan tari putra dan tari putri.
Gerak dapat dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan imajinatif.
a. Gerak imitatif adalah gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.
b. Gerak imajinatif adalah gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.
c. Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.
d. Gerak murni adalah gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mempunyai unsur keindahan atau estetika.
2. Properti
Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya
dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk harapan tari secara baik, agar kesan garapan tari akan lebih sempurna.
Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik dan
benar. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara mendasar menentukan penguasaan
keterampilan penari secara pokok.
Kualitas penguasaan penari atas properti tari yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yang
dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya.
Properti yang sering digunakan antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat,
keris, cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.
3. Iringan
Iringan dalam tari adalah pasangan yang serasi dalam membentuk kesan sebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis.
Musik yang dinamis dapat menggugah suasana sehingga mampu membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh karenanya tari tersebut komunikatif.
4 Tata Busana/Kostum
Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir di dalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata busana/kostum.
Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain.
Tata busana untuk keperluan pementasan tafi biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuat busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada di sekitar kita, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan busana tari. Dalam tari tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana adat setempat.
5 Tata Pentas/Panggung
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting.
Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang.
By SMK SENI BUDAYA TASIKMALAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar